Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Hadirilah Kajian Shubuh

Gambar
Hadirilah! Acara KAJIAN SHUBUH PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH KEBAYORAN LAMA Dengan pemateri dari PWM DKI Jakarta Penasaran? Yukkk langsung ke Masjid Nurul Amal, Perguruan Muhammadiyah Cipulir Kebayoran Lama Hari Minggu, 24 April 2016

Selamat Hari Buku Sedunia

Gambar
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kebayoran Lama mengucapkan SELAMAT HARI BUKU SEDUNIA Jadikanlah buku sebagai teman, dan buku itu akan membantu dan menemani kita untuk lebih tau dunia ini lebih luas lagi. Iqra, Bacalah!

H - 45 Ramadhan

Gambar
Ingat!!! Ramadhan tinggal 45 hari lagi Persiapkan untuk menghadapi kedatangannya

Selamat Hari Kartini

Gambar
Untuk seluruh Ipmawati di Indonesia Selamat Hari Kartini Semoga di hari dimana lahirnya pejuang emansipasi wanita, keberadaan wanita tidak terbelakangkan lagi dan terus semangat menghadapi tantangan

Maklumat dari PP Muhammadiyah perihal Awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha

Gambar
Jakarta  - Tidak terasa tinggal menghitung beberapa bulan kita sudah menghadapi bulan Ramadhan yang ditunggu masyarakat Muslim di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya. Bulan Ramadhan dimana dibulan itulah waktu yang sangat tepat untuk mendapatkan segudang pahala dan barokah. Contohnya saja bangun di pagi hari, kita melaksanakan sahur dan dilanjutkan dengan sholat Shubuh. Ada pula disaat kita berbuka puasa, kebersamaan bersama keluarga terasa. Sholat pada malam harinya, dan adapun yang melaksanakan Itikaf di 10 malam terakhir Ramadhan diakhiri dengan mengeluarkan zakat. Terasa sangat di bulan Ramadhan keberkahan, kebersamaan, dan mendulan pahala sebanyak-banyaknya. Penentuan awal Ramadhan bahkan penentuan hari besar lainnya seperti Idul Fitri dan Idul Adha di Indonesia ditentukan oleh Kementrian Agama RI dan disepakati di sidang isbatnya. Tapi, ada pula sebagian masyarakat Indonesia terutama warga Muhammadiyah mengikuti perkembangan dan info maklumat dari PP Muhammadiyah

Foto Dokumentasi Rapat Kerja Pimpinan

Gambar
OFFICIAL DOKUMENTASI RAPAT KERJA PIMPINAN PC IPM KEBAYORAN LAMA PERIODE 2014 - 2016 Suasana Pembukaan Acara diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an Ipmawati Ambar Savitri menyampaikan sambutan dalam Pembukaan Acara Ayahanda Ali Muchayat menyampaikan sambutannya Ipmawati Ambar Savitri sedang memanggil sekaligus memperkenalkan beberapa personil PC IPM Keb-Lama kepada Ayahanda Ali Muchayat Sebelum memulai RAKERPIM, senyumnya dari Bidang Perkaderan Sebelum memulai RAKERPIM, senyumnya dari Bidang KDI Sebelum memulai RAKERPIM, senyumnya dari Bidang PIP Presentasi Program Kerja Kepemimpinan (Ketua Umum) yang disampaikan oleh Ipmawati Ambar Savitri Presentasi Program Kerja Kesekretariatan (Sekretaris Umum) yang disampaikan oleh Ipmawan Wahyu Mulyono Presentasi Program Kerja Kebendaharaan (Bendahara Umum dan 1) yang disampaikan oleh Ipmawati Alfiana Yulianti Presentasi Program Kerja Bid. Perkaderan yang disampaikan oleh Ipmawan Wahy

Pokok-Pokok Pikiran Abdul Kahar Muzakir Mengenai Pendidikan Untuk Wanita

Gambar
Tulisan di bawah ini berasal dari sub tulisan Abdul Kahar Muzakir yang berjudul Rencana Perguruan Tinggi Wanita yakni “Pokok-Pokok Buah Pikiran”. Tulisan ini merupakan salah-satu bagian dari buku Perkembangan Pemikiran Muhammadiyah dari Masa ke Masa diterbitkan oleh Dua Dimensi tahun 1985 di Yogyakarta. Tulisan ini dikemukakan kembali mengingat pada tanggal 10 Maret 2016, Universitas ‘Aisyiah (Unisa) Yogyakarta telah diresmikan. Tentu saja ini merupakan salah-satu perkembangan baik bagi organisasi sosial berbasis keagamaan di Indonesia. Universitas Islam swasta pertama di Indonesia yang ditujukan bagi perempuan. Dalam mengapresiasi kemajuan inilah tulisan Abdul Kahar Muzakir kami ketengahkan. Pertama, adalah suatu kewajiban suci bahwa kita umat Islam yang merupakan bangsa Indonesia yang besar ini, oleh Allah Swt dikaruniai iman dan Islam dan dijadikan wasath dan khoiru ukhrijat linnas, yang mana agama dan idiologi Islam sudah sejak empatbelas abad lalu memberikan pedoman-ped

IPM, MDMC, dan LPB PP Muhammadiyah Kerjasama Bentuk Gerakan Pelajar Turun Tangan

Gambar
Dalam rangka membangun kesadaran masyarakat pelajar akan pentingnya siaga bencana, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) membentuk Gerakan Pelajar Turun Tangan. Gerakan ini merupakan wadah edukasi pelajar agar sadar pentingnya pengetahuan tentang kebencanaan dan kesadaran mencegah terjadinya bencana.  Gerakan Pelajar Turun Tangan sementara fokus pada pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah.  "Kita sadar bahwa budaya buang sampah sembarangan adalah awal dari bencana, maka dari itu kita mengajak seluruh pelajar untuk turut serta menyelamatkan alam dari bencana yg ditimbulkan oleh sampah".  "Gerakan Pelajar Turun Tangan diarahkan pada budaya pelajar yang peduli terhadap lingkungan tanpa ada perintah atau instruksi, karena itu kita mulai dari sekarang untuk ikut turun tangan karena lingkungan menjadi tanggung jawab bersama seluruh umat manusia". Agenda ini diluncurkan secara resmi di balai Kota Bandung 1 April 20

Mas Adim Berbagi Cerita Soal Dinamika IPM tahun 1990an

Gambar
Pasca diskusi LaPSI tanggal 26 Maret 2016 soal "Dinamika IPM tahun 1990an", Arief Budiman Ch atau yang akrab disapa Mas Adim, Sekretaris Umum PP IRM tahun 1993,  mengirim sebuah komentar. Berikut adalah catatan Mas Adim tentang IPM di tahun 1990an. "Saya ingat betul peristiwa ini [penundaan pelaksanaan Muktamar IPM di Medan-red], belum lama dilantik jadi ketua PD IPM di kampung Kudus saat kelas 2 SMA, dapat undangan mengikuti Muktamar ke Medan. Gembira sekali, saya akan bepergian jauh ke Medan mengendarai bis. Sebuah prestasi bagi anak SMA di kampung untuk ukuran saat itu. Tapi mimpi itu tidak menjadi kenyataan, karena Muktamar Medan gagal berlangsung --terobati 3,5 tahun kemudian, ketika menjadi PP IPM. Akhirnya, dilaksanakan Muktamar terbatas dgn nama Silaturrahmi Pimpinan, tanpa ijin kegiatan dari pemerintah yang berwenang, di Muallimin Yogyakarta, Januari 1990. Mas Jamaluddin Ahmad menjadi Ketua dan Mas Zainul Arifin menjadi Sekretaris. Tahun pertama p

Mencari Inspirasi Konservasi Alam dari Ekofenomenologi

Gambar
Paling tidak terdapat dua kutub besar dalam membedah persoalan ekologi sejak abad pertengahan hingga hari ini. Dua kutub besar itu diwakili oleh pandangan Malthusian yang melihat bahwa persoalan relasional antara manusia dan alam terletak pada keterbatasan alam dalam memenuhi hasrat serta pertumbuhan populasi manusia. Pandangan Malthusian ini pada umumnya dikenal secara teoritis dengan “batas-batas alam” dalam menyediakan kebutuhan manusia (Foster, 2013). Kutub yang satu lagi dibahas dalam pertentangan antara sumber masalah ekologi yang berakar dari problem antroposentris, yang melihat kerusakan alam akibat dari manusia memperlakukan alam sebagai “sumberdaya” yang dapat dipergunakannya sehendak hasrat. Pandangan antroposentris memandang bahwa manusia merupakan pusat alam semesta; manusia yang menentukan proses perputaran zaman, sedangkan alam bagian dari rekayasa-rekayasa peradaban manusia, tak lebih dari itu. Sejumlah kritik sudah dilakukan untuk memperlihatkan betapa kelirunya

Langkah Awal Mencari Arah Manifesto Kebudayaan IPM

Gambar
Arah kebudayaan, Els Bogaerts yang mengutip pengamatan Claire Holt adalah kecintaan pada masa lalu, kesadaran tentang masa kini, dan aspirasi terhadap masa depan (Lindsay& Liem: 2011, 255).  Arah kebudayaan juga dapat diartikan sebagai pertukaran kecenderungan manusia membuka dirinya terhadap realitas yang dipahami dan direfleksikannya. Sebagai contoh, masa romantisme adalah arah anti-tesis terhadap kecenderungan industrialisasi pada masa 1800an. Sebuah upaya untuk membendung model gerakan budaya, seni, intelektual, hingga manifestasi ide yang industrial-sentrisme. Maka dalam konteksnya masing-masing, kebudayaan adalah tameng yang dibuat unuk mengukuhkan identitas kolektif masyarakat. Foucault, memandang proses ini sebagai upaya politis terhadap terhadap deskripsi manusia yang dikonstruksikan melalui kekuasaan. Tentu saja, Foucault memandangnya secara negatif, bahwa upaya ini seringkali mengkangkangi kebebasan subjek menurut tahapan alamiah yang seharusnya ditentukannya sendiri.

Anarkisme, Gerakan yang Penuh Inspirasi

Gambar
Kerapkali, tak hanya sekali, makna istilah anarkisme menjadi demikian dangkal. Tidak hanya pengertiannya saja, melainkan juga imajinasi istilah ini. Bayangkan, kekeliruan itu tidak hanya digunakan oleh segelintir kelompok sebagaimana mereka menggunakan istilah “Islam Radikal” untuk menunjukkan “kelompok yang menggunakan kekerasan sebagai jalan dakwah”. Persoalannya bukan pada istilah Islam, melainkan pada adjektiva “radikal” yang sebenarnya justru bermakna “mendalam”. Begitu pun dengan istilah anarkisme. Entah media massa cetak atau media sosial, atau ceramah seorang profesor di podium akademik, anarkisme digunakan untuk merujuk tindakan destruktif, tak beradab, bengis, atau kejam. Darimana istilah anarkisme berubah menjadi demikian serampangan?. Beruntung jika publik Indonesia belakangan ini diramaikan dengan penerbitan buku-buku yang membahas soal anarkisme, dua di antaranya ialah yang diterbitkan Marjin Kiri, yakni Sean M. Sheehan Anarkisme; Sebuah Perjalanan Gerakan Perlawan

Catatan Fasilitator TMU 2016: Perjalanan ke Palembang (1)

Gambar
“Selamat datang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Palembang. Pasang sabut pengaman anda sampai pesawat ini benar-benar dinyatakan berhenti oleh otoritas Bandara” demikian pemberitahuan awak cabin Sriwijaya Air yang aku tumpangi. Perjelanan ini lebih sebagai narasumber untuk suatu pelatihan. Bukan sama sekali dimaksudkan untuk wisata. Meskipun acap kali, usai memberikan fasilitasi, aku berkunjung ke destinasi disuatu kota. Jadi begini, di bulan Januari aku ketemu Zulfikar. Anak peternakan UGM dan aktivis disebuah gerakan; Ikatan Pelajar Muhammadiyah. “Bang Mul, bisa ngisi nanti di kagiatan (pelatihan) kami”? demikian Dzul sampaikan saat aku silaturrahim ke rumahnya di mBantul akhir desember 2015. “Oke, mudah-mudahan tidak ada agendaku yang mendesak. Tapi pastinya nanti akan aku beri kabar, ya”? begitu tawarku kepada Dzul. Tidak berapa lama setelah sampai di Selayar Dzul mengkonfirmasi kesediaanku. “Bagaimana, aban

KH. Ahmad Dahlan; “Yang Berjuang Tanpa Merugikan”

Gambar
Suatu kali saya termenung ketika membaca kutipan dari KH. Ahmad Dahlan yang ditulis oleh KRH.Hadjid, seorang muridnya yang termuda. “Manusia satu sama lain selalu melemparkan pisau cukur, mempunyai anggapan pasti paling tepat dia melemparkan celaka kepada orang lain”. ” (Ahmad Dahlan, dalam KRH. Hadjid, 2013: 14) Ingatan terhadap kutipan tersebut melekat beberapa lama. Saya merasa begitu bermakna ketika menggambarkan pribadi Ahmad Dahlan sebagai seorang yang mendorong transformasi sosial “tanpa merugikan” siapapun. Tentu saja terdapat beberapa alasan untuk menjelaskan mengapa deskripsi itu demikian penting. Pertama, gagasan transformasi sosial yang “tanpa merugikan” siapapun merupakan model narasi transformasi sosial dari gerakan sosial kontemporer yang dicirikan sebagai; sederhana dilakukan dan mudah direplikasi. Muhammadiyah, sebagai gerakan sosial membuktikan model narasi transformasi sosial tersebut. Dahlan membangun gerakan Muhammadiyah tanpa disain yang komprehensif, s